Definisi Santet
Santet atau guna-guna (tenung, teluh ) adalah upaya seseorang untuk
mencelakai orang lain menggunakan ilmu hitam. Santet dilakukan menggunakan
berbagai macam media antara lain rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang
dan lain-lain. Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau
meninggal dunia. Santet sering dilakukan orang yang mempunyai dendam kepada
orang lain. Sinonim: sihir, hoodoo, black magic.
Perspektif Islam
Penjelasan
Bukti
Sebab Turunya Ayat
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah saw pernah mengalami sakit parah. Maka datanglah kepada beliau dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepala beliau dan yang satu duduk di sebelah kaki beliau. Berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki kepada malaikat yang duduk di sebelah kepala beliau, ”Apa yang engkau lihat?” Dia menjawab: “Beliau terkena guna-guna.” Dia bertanya lagi: “Apa guna-guna itu?” Ia menjawab: ”Guna-guna itu sihir!” Dia bertanya lagi: “Siapa yang membuat sihirnya?” Ia menjawab: Labid bin al-‘Asham al-Yahudi, yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di dalam sumur keluarga fulan di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya, kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah.”
Pada pagi harinya Rasulullah saw. mengutus ‘Ammar bin Yasir dan
kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu, tampaklah airnya merah seperti air pacar.
Air itu ditimbanya, dan diangkatnya batunya, serta dikeluarkan gulungannya
kemudian dibakar. Ternyata di dalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas
sebelas simpul. Surat al-Falaq dan an- Nas (ayat 1-5 dan ayat 1-6) turun
berkenaan dengan peristiwa tersebut. Setiap Rasulullah mengucapkan satu ayat,
terbukalah simpulnya.
[Riwayat al-Baihaqi dari al-Kalbi, dari Abu Shalih bersumber dari
Ibnu ‘Abbas]
Hukum Agama
“Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang
penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik”. (Riwayat Ibnu Majah)
Perspektif Psikologis
Motif menggunakan jasa perdukunan
Menurut Hirarki kebutuhan Maslow. manusia termotivasi secara terus
menerus oleh satu kebutuhan atau kebutuhan yang lainnya. Bila kebutuhan yang
satu telah terpenuhi maka akan digantikan oleh kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar
manusia, setelah “Kebutuhan Fisiologis” terpenuhi, adalah “Kebutuhan Akan Rasa
Aman”, yang meliputi:
·
Terlindungi dari serangan
·
Rasa aman dari serangan fisik/emosional
·
Terlindungi dari penyakit
Seseorang yang merasa terancam dan takut akan kemungkinan dirinya
mendapat serangan, akan terdorong oleh keinginan mempertahankan diri, ditambah
instink destruktif, munculah tindakan “agresi”. Dorongan yang menurut
Psikoanalisa Freud, merupakan bawaan sejak lahir.
Pada kebudayaan tertentu yang terdapat budaya supranatural, alasan
orang menggunakan atau percaya pada hal tersebut lebih diikarenakan konformitas
social. Mereka masih melakukannya karena hal tersebut banyak dijumpai di
lingkungannya, walaupun mereka mengetahui bahwa cara tersebut salah. Orang melihat
faktor keberhasilan dan faktor “keamanan” pelaku praktik tersebut (karena
santet susah dibuktikan secara hokum dan ilmiah), kemudian mereka tidak lagi
menggunakan commonsense, dan percaya secara heuristic (pemikiran
awal yang pertama kali muncul), sehingga ia pun berani menempuh jalan pintas/
alternatif menggunakan jasa perdukunan.
Kesimpulan:
Praktik santet, guna-guna dan perdukunan adalah hal yang nyata dan
ada disekitar kita namun susah dibuktikan secara ilmiah. Orang menggunakan
hal-hal semacam ini biasanya karena merasa terganggu atau terancam dan
cenderung mengambil jalan pintas yang dirasa bisa berhasil dan aman.
Daftar Pustaka:
Shaleh,K.H.Q. & H. A. A. Dahlan. 2009. Asbabun Nuzul: Latar Belakang historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran. Cet: 10. Bandung: CV Diponegoro
Sarwono, Sarlito. W & Eko A. Meinarno.2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
http://id.wikipedia.org/wiki/Santet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar