Sabtu, 30 Maret 2013

FENOMENA SANTET



Definisi Santet
Santet atau guna-guna (tenung, teluh ) adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain menggunakan ilmu hitam. Santet dilakukan menggunakan berbagai macam media antara lain rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang dan lain-lain. Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau meninggal dunia. Santet sering dilakukan orang yang mempunyai dendam kepada orang lain. Sinonim: sihir, hoodoo, black magic.


Perspektif Islam

Penjelasan Bukti

Sebab Turunya Ayat
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah saw pernah mengalami sakit parah. Maka datanglah kepada beliau dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepala beliau dan yang satu duduk di sebelah kaki beliau. Berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki kepada malaikat yang duduk di sebelah kepala beliau, ”Apa yang engkau lihat?” Dia menjawab: “Beliau terkena guna-guna.” Dia bertanya lagi: “Apa guna-guna itu?” Ia menjawab: ”Guna-guna itu sihir!” Dia bertanya lagi: “Siapa yang membuat sihirnya?” Ia menjawab: Labid bin al-‘Asham al-Yahudi, yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di dalam sumur keluarga fulan di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya, kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah.”
Pada pagi harinya Rasulullah saw. mengutus ‘Ammar bin Yasir dan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu, tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya, dan diangkatnya batunya, serta dikeluarkan gulungannya kemudian dibakar. Ternyata di dalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Surat al-Falaq dan an- Nas (ayat 1-5 dan ayat 1-6) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. Setiap Rasulullah mengucapkan satu ayat, terbukalah simpulnya.
[Riwayat al-Baihaqi dari al-Kalbi, dari Abu Shalih bersumber dari Ibnu ‘Abbas]

Hukum Agama
“Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik”. (Riwayat Ibnu Majah)
 

Perspektif Psikologis

Motif menggunakan jasa perdukunan

Menurut Hirarki kebutuhan Maslow. manusia termotivasi secara terus menerus oleh satu kebutuhan atau kebutuhan yang lainnya. Bila kebutuhan yang satu telah terpenuhi maka akan digantikan oleh kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia, setelah “Kebutuhan Fisiologis” terpenuhi, adalah “Kebutuhan Akan Rasa Aman”, yang meliputi:
·          Terlindungi dari serangan
·          Rasa aman dari serangan fisik/emosional
·          Terlindungi dari penyakit
Seseorang yang merasa terancam dan takut akan kemungkinan dirinya mendapat serangan, akan terdorong oleh keinginan mempertahankan diri, ditambah instink destruktif, munculah tindakan “agresi”. Dorongan yang menurut Psikoanalisa Freud, merupakan bawaan sejak lahir.

Pada kebudayaan tertentu yang terdapat budaya supranatural, alasan orang menggunakan atau percaya pada hal tersebut lebih diikarenakan konformitas social. Mereka masih melakukannya karena hal tersebut banyak dijumpai di lingkungannya, walaupun mereka mengetahui bahwa cara tersebut salah. Orang melihat faktor keberhasilan dan faktor “keamanan” pelaku praktik tersebut (karena santet susah dibuktikan secara hokum dan ilmiah), kemudian mereka tidak lagi menggunakan commonsense, dan percaya secara heuristic (pemikiran awal yang pertama kali muncul), sehingga ia pun berani menempuh jalan pintas/ alternatif menggunakan jasa perdukunan.

Kesimpulan:
Praktik santet, guna-guna dan perdukunan adalah hal yang nyata dan ada disekitar kita namun susah dibuktikan secara ilmiah. Orang menggunakan hal-hal semacam ini biasanya karena merasa terganggu atau terancam dan cenderung mengambil jalan pintas yang dirasa bisa berhasil dan aman.

Daftar Pustaka:


Shaleh,K.H.Q. & H. A. A. Dahlan. 2009. Asbabun Nuzul: Latar Belakang historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran. Cet: 10. Bandung: CV Diponegoro
Sarwono, Sarlito. W & Eko A. Meinarno.2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
http://id.wikipedia.org/wiki/Santet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar