Terapi merupakan salah satu instrumen psikologi yang harus diiliki oleh seorang psikolog. Terapi merupakan tahapan lanjutan dari asesmen, dan konseling. Bisa dikatakan menggunakan terapi merupakan tahap puncak penanganan terhadap klien.
Dalam disiplin Ilmu Psikologi, kita telah banyak mengenal bentuk- bentuk terapi. Pendekatan Psikoanalisa misalnya, kita ketahui ada Hipnoterapi, Asosiasi bebas , Analisis Mimpi, Analisis Transferensi, Analisis Resistensi, Ego state therapy, Automatic Writing, dll. Behavioristik, kita ingat ada, Modifikasi Perilaku, Cognitive Behavioral Therapy, REBT, NLP, Reinforcement, Social modelling. Sedangkan dalam Humanistik kita mengenal bentuk-bentuk terpai seperti: Gestalt, Client Centered Therapy, Eksistensial, Transpersonal, Family therapy, Depth Therapy. Lalu bagaimana dengan terapi dalam psikologi Islam?
Islam merupakan agama yang lengkap,
karena mencakup sgala macam aspek kehidupan manusia, dan juga universal,
karenaditurunkan bukan untuk segolongan kelompok namun seluruh umat manusia.
Agama Islam dibangun dengan dasar yang kuat, bukan hasil pemikiran spekulatif
manusia, namun bersumber dari Kalam Ilahi, yang pengaplikasiannya dalam
kehidupan, langsung dicontohkan oleh role-model manusia terbaik yan
pernah ada, Rasulullah Saw. Karena itulah setiap tindakan umat muslim berdasar
pada kedua hal tersebut (quran dan sunnah). Kembali ke pembahasan terapi, banyak
dari kita bertanya-tanya, adakah terapi yang sesuai tuntunan Islam. Sebelumnya
mari kita kupas terlebih dahulu mengenai penyakit. Dalam diri manusia, penyakit
bisa berasal dari tiga faktor yakni,
1. Sakit fisik, dari
pencernaan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. :
“Sumber
dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa
itu obat” (H.R.
Muslim)
Maha
Suci Allah, bertahun-tahun kemudian seorang ahli bedah perut dari Inggris, Dr.
William Arbhthnet Lane mengemukakan pendapat yang membenarkan sabda Nabi Saw.tersebut,
dia berkata: “Hanya ada satu
penyakit, yaitu tidak sempurnanya
pencernaan”
2. Sakit Psikis
Psikosomatis
atau somatisasi adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala
fisik. Dengan kata lain, psikosomatis adalah penyakit fisik yang disebabkan
oleh program pikiran negatif dan/atau masalah emosi seperti stress, depresi,
kecewa, kecemasan, rasa berdosa, dan emosi negatif lainnya.
Solusi
: Ikhlas, Forgiveness Theraphy (terapi memaafkan), meminta maaf
3. Sakit karena
gangguan Jin, Sihir dan ‘Ain
Untuk ketiga hal tersebut, Bagaimana
mencari kesembuhan dengan yang sesuai tuntunan? Allah Swt berfirman dalam Al
Quran:
“Kami
turunkan dari Al-Qur’an ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang
mukmin.” (Al
Israa’:82)
Dalam ayat yang lain juga dijelaskan:
“....Katakanlah
Muhammad,”Bagi segenap orang-orang yang beriman Al-Qur’an menjadi petunjuk dan
juga obat.”(QS.Fushshilat:44).
Itu artinya dalam (bacaan) Al Quran
terdapat energi, yang dengan izin Allah Swt, mampu memberikan kesembuhan penyakit
yang diderita manusia. Oleh sebab itu, matakuliah Kesehatan Mental bekerjasama
dengan Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (IMAMUPSI) UMS menggelar
acara “Workshop dan Seminar Rehab Hati dan Quranic Healing”. Acara tersebut
berlangsung pada hari Ahad, (24/11/ 2013) kemarin, bertempat di Pesantren Mahasiswa
KH. Mas Mansur UMS.
Acara ini merupakan bagian dari
materi perkuliahan Kesehatan Mental, namun banyak pula peserta umum yang datang
untuk bergabung. Pada kesempatan ini hadir pula Dr. Yadi Purwanto M.si dan Aad
Satria Permadi, S.Psi, MA. yang merupakan dosen pengampu matakuliah Kesehatan
Mental di Fakultas Psikologi UMS, beliau Dr. Yadi sempat memberikan sambutan.
Sedangkan pemateri berasal dari Quranic Healing Community, yakni Ustad Perdana
Ahmad, S.Psi dan Ustad Nuruddin al-Indunissy. Acara ini dipandu oleh alumni IMAMUPSI UMS, Ridho Islami S.Psi, S.Pd.I.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kesehatan Mental, Dr Yadi dan Aad Satria.
Ustad Perdana (kiri) dan Ustad Nuruddin dari QHC
Acara yang digelar mulai pukul 08.WIB
ini berisi pemaparan dari para ahli tentang metode ruqyah syar’i. Dasar secara
dalil agama dan pembuktian ilmiah. Manfaat-manfaat dan bukti-buktinya. Kemudian
acara dilanjutkan dengan panduan teknik melakukan ruqyah syar’iyah.
Peserta pun diberi kesempatan
mempraktik-kan metode ruqyah mandiri, kepada dirinya masing-masing. Peserta
diminta dengan keiklashannya untuk memohon kepada Allah Swt. agar semua
penyakit yang ada pada badan-nya, dikumpulkan di perut dan dikeluarkan
seketika. Subhanallah!, hasilnya langsung nyata terlihat, pada saat itu
banyak dari peserta yang merasakan mual dan muntah.
Setelah mencoba meruqyah
diri sendiri, peserta diminta melakukan ruqyah secara berpasangan dengan teman
di dekatnya. Pada saat proses tersebut,
nampak beberapa peserta mengalami gangguan jin/ kesurupan, sehingga membuat suasana semakin histeris.
Pada sesi terakhir semua peserta
diberi terapi ruqyah masal, oleh tim dari Quranic Healing Center. Seperti pada
sesi yang lainnya banyak peserta yang langsung menunjukan efek terapi tersebut
seperti menangis, mual dan muntah. Beberapa peserta yang ternyata mengalami gangguan jin
pun ditangani oleh tim.
Beberapa peserta acara mengaku kaget menyaksikan hal tersebut secara langsung. Banyak yang meyakini efektivitas terapi tersebut, namun ada pula yang skeptis. Sekitar pukul 15.00 WIB, acara secara resmi diakhiri, beberapa peserta ada yang langsung pulang, ada yang berdiskusi dan tanya jawab dengan Tim QHC, ada pula yang melanjutkan meminta diruqyah oleh tim. (Gilang)
Beberapa peserta acara mengaku kaget menyaksikan hal tersebut secara langsung. Banyak yang meyakini efektivitas terapi tersebut, namun ada pula yang skeptis. Sekitar pukul 15.00 WIB, acara secara resmi diakhiri, beberapa peserta ada yang langsung pulang, ada yang berdiskusi dan tanya jawab dengan Tim QHC, ada pula yang melanjutkan meminta diruqyah oleh tim. (Gilang)
Jadi penasaran...
BalasHapus:)