Sabtu, 28 Maret 2015

Imamupsi Development Training 2

Pada tanggal 28/03/2015, IMAMUPSI mengadakan agenda IDT#2 (IMAMUPSI DEVELOPMENT TRAINING) di Tawangmangu. Agenda ini di awali dengan pembukaan berupa materi mengenai “Leadership”.
Tidak seperti materi Leadership yang biasa diberikan oleh pemateri yang rata-rata berupa teori-teori. Pada kesempatan ini sang pemateri yaitu Pak Indrawan Yepe memberikan para peserta sebuah “Langkah menjadi seorang Pemimpin Sejati”. Bagaimana sih menjadi Pemimpin Sejati?
Pertama, akal atau hati? Saat kita menjalani kehidupan ini apa yang kita gunakan? Apakah akal? Apakah hati? Seorang Pemimpin Sejati adalah seseorang yang menggunakan hatinya, bukan akalnya. Mengapa bisa begitu? Bukankah akal  membantu kita dalam membuat keputusan yang tepat? Dikatakan seseorang itu menggunakan akalnya dikarenakan ia masih memikirkannya. Ia masih meragu. Loh kok? Sebab, ketika telah menggunakan hati berarti  apa pun amanah yang kita terima, kita dengan lapang dada melaksanakannya. Terlepas kita memiliki ilmunya atau tidak, mampu atau tidak, pantas atau tidak. Ketika kita telah menggunakan hati, itu tandanya kita mau berkorban apa pun bentuknya, kita mau memberi kontribusi terbaik kita, kita mau memantaskan diri kita, kita mau meningkatkan kemampuan kita. Intinya kita mau.
Kedua, pemimpin sejati itu bukan seseorang yang memimpin banyak orang atau sebuah organisasi. Pemimpin sejati ialah ia yang mampu memimpin dirinya sendiri. Ia mampu membawa dirinya dalam kebaikan, menghindari dirinya dari keburukan. Ia tahu siapa dirinya, apa yang istimewa dari dirinya. Ia selalu berusaha memberi untuk orang lain dan Allah.
Ketiga, mencintai dengan sepenuh hati amanah apapun yang ia emban. Apakah itu amanah untuk belajar, berbakti kepada orang tua, berdakwah, berjihad di jalan Allah, apa pun itu yang membawa manfaat.
Keempat, berhentilah. Saat kita tidak siap dan tidak dapat ikhlas memimpin serta saat hak-hak kita tidak terpenuhi. Maka, berhentilah saat itu juga. Mengapa? Karena jalan yang kita tempuh itu hanya akan membawa kemudharatan bagi diri kita. Kita akan menjadi sebuah lilin yang menyinari yang lain, namun menghancurkan diri kita. Jadilah, obor yang memiliki sumber api abadi. Jangan pernah lupa untuk meningkatkan kualitas diri kita saat kita ingin beramal. Jadilah hukum Newton III yaitu hukum Aksi=Reaksi. Saat kita membantu orang lain kita juga membantu diri kita sendiri. Saat kita mendakwahi orang lain kita juga mendakwahi diri kita sendiri.

Semoga empat langkah ini bisa membantu kita menjadi seorang pemimpin sejati. Sampai jumpa lagi di IDT berikutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar